Senin, 21 Maret 2011

suku jawa

suku jawa

SukuJawa merupakan salah satu suku terbesar yang berdiam di negara Indonesia. Sebagai buktinya,kemana pun Anda melangkah kan kaki ke bagian pelosok penjuru negeri ini, Anda pasti akan menemukan suku-sukuJawa yang mendiami kawasan tersebut meskipun terkadang jumlahnya minorotas.

Sistem Sosial Masyarakat Suku Jawa
Masyarakat Jawa mengenal sistem lapisan masyarakat yang nyata perbedaannya. Yaitu antara lain:
• Bendoro atau Bendoro Raden, yaitu golongan bangsawan keturunan raja-raja.
• Priyayi, yaitu para kaum terpelajar yang memang biasanya berasal dari golongan bangsawan juga.
• Wong cilik, yaitu golongan social paling bawah, seperti golongan petani di sekitar desa.
Pada kenyataannya sekarang, perbedaan tersebut kian memudar seiring dengan peradaban masyarakat yang semakin berkembang.
Masyarakat Jawa dalam berkomunikasi satu sama lain sehari-hari menggunakan bahasa Jawa yang bertingkat-tingkat. Penggunaan bahasa pada tingkat tertentu dipengaruhi juga oleh orang Jawa dalam kelas tertentu.
Secara resmi, bahasa Jawa dibedakan atas tiga tingkatan, antara lain sebagai berikut.
• Bahasa ngoko, yaitu bahasa yang dipakai untuk orang yang sudah dikenal dekat dan akrab, atau dipakai untuk berbicara kepada orang yang lebih muda
• Bahasa karma, yaitu bahasa yang digunakan untuk berbicara dengan orang yang lebih tua atau yang tingkat sosialnya lebih tinggi, seperti petani berbicara kepada golongan priyayi.
• Bahasa madya, yaitu bahasa variasi dari penggunaan bahasa ngoko dan bahasa karma.
Di luar ketiga bahasa tersebut, dikenal dengan bahasa kedaton, yaitu bahasa yang digunakan di lingkungan keraton.
Orang Jawa terkenal dengan stereotip sifatnya yang lemah lembut, sopan, dan halus. Namun masyarakat Jawa tidak suka berterus terang, tidak bersifat terbuka. Mereka lebih suka menyembunyikan perasaan mereka terhadap suatu hal. Ini dikarenakan orang suku Jawa mengutamakan keharmonisan dan tepa selira (tenggang rasa).
Namun tidak semua orang suku Jawa suka menyembunyikan perasaannya. Masyarakat di daerah pesisir lebih terbuka daripada nonpesisir. Beberapa wilayah di Jawa Timur juga mempunyai sifat yang lebih ekspresif, terus terang, dan egaliter.
Suku jawa diidentikkan dengan berbagai sikap sopan, segan, menyembunyikan perasaan alias tidak sukalangsung-langsung, menjaga etika berbicara baik secara konten isi dan bahasa perkataanmaupun objek yang diajak berbicara. Bahasa Jawa adalah bahasa berstrata, memiliki berbagai tingkatanyang disesuaikan dengan objek yang diajak bicara.
Suku Jawa umumnya mereka lebih suka menyembunyikan perasaan. Menampik keinginan hati demisebuah etika dan sopan santun sikap yang dijaga. Misalnya saat bertamu dan disuguhi hidangan. Karakter khas seorang yang bersuku Jawa adalah menunggu dipersilahkan untuk mencicipi, bahkan terkadang sikapsungkan mampu melawan kehendak ataukeinginan hati


sumber : Clifford Geertz.1960. The religion of Java. Glencoe : The Free press of Glencoe.
from:
http://www.anneahira.com/jawa.htm